A : kau tahu, bukankah ini suatu ironi... semua orang mengetahui bahwa saat kita mencintai seseorang, kita harus siap untuk terluka. Dan luka yang diihasilkan oleh orang yang kita cintai, selalu menimbulkan rasa sakit yang teramat dibandingkan oleh orang lain.... lalu, mengapa mereka masih tetap mencari cinta ?
B : apakah ada suatu hal didunia ini yang hanya memiliki satu sisi? Jika ada bahagia, maka ada sedih... ada saat terpuruk, ada waktu saat kita berjaya... begitu juga dengan mencinta. Memang ada saat ketika cinta itu melukai kita, tapi... saat cinta tersenyum dan bahagia bersama kita, saat itu adalah saat terindah di hidup kita
A : tapi untuk apa bertaruh mengenai hati kita? Untuk apa menyiksa diri dan terus hidup dalam ribuan pertanyaan dan impian yang silih berganti ?
B : apa yang salah dalam bermimpi? Apa yang salah dalam bertaruh ? seumur hidup kita akan selalu bertaruh... kita akan selalu dihadapkan pada pilihan... tugas kita hanya satu, memilih satu jawaban dan buat jawaban itu menjadi benar. Seumur hidup kita akan selalu bermimpi... dan dunia ini berkembang dari ribuan impian manusia... lalu apa yang salah dengan semua itu?
A : oke mungkin itu bukan hal yang salah, lalu bagaimana dengan pertanyaan – pertanyaan itu? Dengan semua “ bagaimana jika ... “, “ apa yang harus.. “ dan semua pertanyaan yang sering bermunculan dalam pikiran kita ? tak mungkin kan kita mengabaikannya ?
B : dijawab... jika kau hanya bertanya tanpa mencari jawaban, kau hanya menjadi manusia bodoh
A : lalu dimana jawaban itu berada?
B : dimana – mana.... jawaban itu ada disetiap hal didunia ini... terkadang dia ada ditengah jalan hingga kita bisa melihatnya dengan jelas, terkadang ia bersembunyi dan kita perlu melihatnya menggunakan hati kita, dan terkadang, kita mengabaikan jawaban itu hanya karena itu bukan jawaban yang kita inginkan atau karena kita tahu bahwa bukan hal yang mudah untuk menjawabnya....
A : mungkin itu berlaku untuk semua hal, tapi kita berbicara mengenai hati... mengenai perasaan kita..
B : apa yang membuat hati begitu berbeda ? kau tak bisa terus bersembunyi dalam tembokmu hanya karena tak ingin terluka... kau tak bisa terus berlari dan berjalan dalam jalur yang aman saja... untuk apa bersembunyi dalam tembok yang bahkan pondasinya rapuh dimana – mana? Untuk apa berlari jika kakimu telah letih untuk berlari ? untuk apa melindungi hati jika hanya akan membuat hati itu semakin rapuh?
A : “...“
B : jika kau memutuskan untuk berlari, jika kau memutuskan untuk bersembunyi, itu hakmu dan aku tak bisa berkata apa – apa... kembali, semua merupakan pilihan. Jika kau memilih itu, kau hanya harus membuat pilihanmu itu benar dan tak kau sesali. Hanya saja.... terkadang laut yang terlihat tenang, menyimpan lebih banyak misteri yang sering kali menyakitkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar