ia, menjeratku dalam jaringnya
membekukanku,
Bukan!! bukan membekukanku
aku yang memilih memasuki dunianya
aku yang membiarkan aku terperangkap
selama bersama Ia, aku tak mengapa
walau hanya sebagai sandera
walau Ia sering melupakanku
Aku tak mengapa
Selama dengan Ia
membeku pun aku rela!!
Rabu, 23 Mei 2018
Jerat Ia
ia, menjeratku dalam jaringnya
membekukanku,
Bukan!! bukan membekukanku
aku yang memilih memasuki dunianya
aku yang membiarkan aku terperangkap
selama bersama Ia, aku tak mengapa
walau hanya sebagai sandera
walau Ia sering melupakanku
Aku tak mengapa
Selama dengan Ia
membeku pun aku rela!!
membekukanku,
Bukan!! bukan membekukanku
aku yang memilih memasuki dunianya
aku yang membiarkan aku terperangkap
selama bersama Ia, aku tak mengapa
walau hanya sebagai sandera
walau Ia sering melupakanku
Aku tak mengapa
Selama dengan Ia
membeku pun aku rela!!
Minggu, 20 Mei 2018
Dan Ia.....
Dan Ia,
masih memiliki hati ini
masih berlabuh dalam relung jiwaku
Dan Ia,
masih memberiku cahaya dengan senyumnya
menjadi lilin kecil dalam gelapku
Dan Ia,
tetap menganggapku tak ada
tetap menyakitiku dengan sikapnya
Namun Ia,
selalu menjadi hal terindah dalam hidupku
masih memiliki hati ini
masih berlabuh dalam relung jiwaku
Dan Ia,
masih memberiku cahaya dengan senyumnya
menjadi lilin kecil dalam gelapku
Dan Ia,
tetap menganggapku tak ada
tetap menyakitiku dengan sikapnya
Namun Ia,
selalu menjadi hal terindah dalam hidupku
Rabu, 16 Mei 2018
SURAT UNTUK SEORANG TEMAN
Teman,
Aku tahu aku bukan teman dekatmu. Bukan seorang yang menurutmu pantas untuk mengatakan ini. “menghina” dan “ mengkritik”mu. Dan sebenarnya, aku tahu dengan kondisi ini.
Tapi Teman,
Aku hanya ingin mengatakan hal yang selama ini tersimpan di hatiku, memenuhi fikirku, dan membuatku tanpa sadar ingin mengatakannya padamu. Tapi ingatlah, ku lakukan ini karna ku menyayangimu, menghargaimu, tanpa sedikitpun ada niatan untuk menyakiti.
Teman,
Tidakkah kau merasa letih dengan topengmu? Merasa gerah dan ingin melepasnya? Menunjukan wajah aslimu?
Tidakkah kau tahu betapa bahagianya menjadi dirimu sendiri? Tertawa terbahak – bahak saat ada yang lucu, menggila bersama kawan – kawanmu yang lain?
Teman,
Aku tahu mungkin kau merasa jika tak seperti dirimu saat ini kau tak diakui. Jika kau tak update style terbaru, info terbaru, lagu terbaru, dan segala hal yang in, membuatmu merasa tak bisa mendapatkan teman, tak lagi diakui. Karna Teman, aku tahu bahwa diakui merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.
Teman,
Maukah kau mendengar kisahku? Dulu ku juga sepertimu. Menutupi apa yang kusuka, melakukan apa yang mereka lakukan, menjadi seperti mereka. Tapi kemudian aku sadar. Betapa sakitnya menjadi orang lain. Betapa melelahkan harus menjaga image kita dihadapan orang lain. Menyembunyikan hal yang kita sukai.
Teman,
Tahukah kau bahwa orang akan melihatmu saat kau menjadi diri sendiri? Bahwa kau akan dihargai saat kau membuka topengmu? Tahukah kau bahwa setiap manusia memiliki sesuatu, yang bisa menunjukan siapa dirimu.
Kau sungguh berbakat, Teman. Dan aku yakin kau tahu itu. Kau sudah tunjukan pada dunia apa yang kau bisa. Dan sadarkah kau bahwa dunia melihat itu? Bukan kau yang selalu terlindungi make up dan fashion terbaru. Bukan kau yang selalu terlihat keren, cool dan tanpa cela. Tapi yang mereka lihat adalah kau yang suci. Yang asli. Bukan sebuah boneka.
Teman,
Aku tahu kau akan marah padaku jika ku melakukan ini. Menamparku, mungkin. Tapi ku ingin kau tahu betapa berharga dan berartinya dirimu bagi orang – orang yang menyayangimu. Mungkin disenangi semua orang menyenangkan. Tapi yang paling menyenangkan didunia ini, adalah saat kau melihat orang yang kau kasihi menyayangimu sepenuh hati, apa adanya.
Teman,
Maaf jika aku tak sopan. Tak pantas berkata seperti ini, karna kenyataannya, topeng itu masih sering ku pakai. Tapi Teman, aku tak ingin kau terluka sepertiku, karna itu, jadilah dirimu sendiri. Karna aku menyayangimu. Karna bagiku, hanya ada sedikit orang yang bisa ku panggil “TEMAN”
Aku tahu aku bukan teman dekatmu. Bukan seorang yang menurutmu pantas untuk mengatakan ini. “menghina” dan “ mengkritik”mu. Dan sebenarnya, aku tahu dengan kondisi ini.
Tapi Teman,
Aku hanya ingin mengatakan hal yang selama ini tersimpan di hatiku, memenuhi fikirku, dan membuatku tanpa sadar ingin mengatakannya padamu. Tapi ingatlah, ku lakukan ini karna ku menyayangimu, menghargaimu, tanpa sedikitpun ada niatan untuk menyakiti.
Teman,
Tidakkah kau merasa letih dengan topengmu? Merasa gerah dan ingin melepasnya? Menunjukan wajah aslimu?
Tidakkah kau tahu betapa bahagianya menjadi dirimu sendiri? Tertawa terbahak – bahak saat ada yang lucu, menggila bersama kawan – kawanmu yang lain?
Teman,
Aku tahu mungkin kau merasa jika tak seperti dirimu saat ini kau tak diakui. Jika kau tak update style terbaru, info terbaru, lagu terbaru, dan segala hal yang in, membuatmu merasa tak bisa mendapatkan teman, tak lagi diakui. Karna Teman, aku tahu bahwa diakui merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.
Teman,
Maukah kau mendengar kisahku? Dulu ku juga sepertimu. Menutupi apa yang kusuka, melakukan apa yang mereka lakukan, menjadi seperti mereka. Tapi kemudian aku sadar. Betapa sakitnya menjadi orang lain. Betapa melelahkan harus menjaga image kita dihadapan orang lain. Menyembunyikan hal yang kita sukai.
Teman,
Tahukah kau bahwa orang akan melihatmu saat kau menjadi diri sendiri? Bahwa kau akan dihargai saat kau membuka topengmu? Tahukah kau bahwa setiap manusia memiliki sesuatu, yang bisa menunjukan siapa dirimu.
Kau sungguh berbakat, Teman. Dan aku yakin kau tahu itu. Kau sudah tunjukan pada dunia apa yang kau bisa. Dan sadarkah kau bahwa dunia melihat itu? Bukan kau yang selalu terlindungi make up dan fashion terbaru. Bukan kau yang selalu terlihat keren, cool dan tanpa cela. Tapi yang mereka lihat adalah kau yang suci. Yang asli. Bukan sebuah boneka.
Teman,
Aku tahu kau akan marah padaku jika ku melakukan ini. Menamparku, mungkin. Tapi ku ingin kau tahu betapa berharga dan berartinya dirimu bagi orang – orang yang menyayangimu. Mungkin disenangi semua orang menyenangkan. Tapi yang paling menyenangkan didunia ini, adalah saat kau melihat orang yang kau kasihi menyayangimu sepenuh hati, apa adanya.
Teman,
Maaf jika aku tak sopan. Tak pantas berkata seperti ini, karna kenyataannya, topeng itu masih sering ku pakai. Tapi Teman, aku tak ingin kau terluka sepertiku, karna itu, jadilah dirimu sendiri. Karna aku menyayangimu. Karna bagiku, hanya ada sedikit orang yang bisa ku panggil “TEMAN”
Minggu, 13 Mei 2018
Percakapan mengenai Hati
A : kau tahu, bukankah ini suatu ironi... semua orang mengetahui bahwa saat kita mencintai seseorang, kita harus siap untuk terluka. Dan luka yang diihasilkan oleh orang yang kita cintai, selalu menimbulkan rasa sakit yang teramat dibandingkan oleh orang lain.... lalu, mengapa mereka masih tetap mencari cinta ?
B : apakah ada suatu hal didunia ini yang hanya memiliki satu sisi? Jika ada bahagia, maka ada sedih... ada saat terpuruk, ada waktu saat kita berjaya... begitu juga dengan mencinta. Memang ada saat ketika cinta itu melukai kita, tapi... saat cinta tersenyum dan bahagia bersama kita, saat itu adalah saat terindah di hidup kita
A : tapi untuk apa bertaruh mengenai hati kita? Untuk apa menyiksa diri dan terus hidup dalam ribuan pertanyaan dan impian yang silih berganti ?
B : apa yang salah dalam bermimpi? Apa yang salah dalam bertaruh ? seumur hidup kita akan selalu bertaruh... kita akan selalu dihadapkan pada pilihan... tugas kita hanya satu, memilih satu jawaban dan buat jawaban itu menjadi benar. Seumur hidup kita akan selalu bermimpi... dan dunia ini berkembang dari ribuan impian manusia... lalu apa yang salah dengan semua itu?
A : oke mungkin itu bukan hal yang salah, lalu bagaimana dengan pertanyaan – pertanyaan itu? Dengan semua “ bagaimana jika ... “, “ apa yang harus.. “ dan semua pertanyaan yang sering bermunculan dalam pikiran kita ? tak mungkin kan kita mengabaikannya ?
B : dijawab... jika kau hanya bertanya tanpa mencari jawaban, kau hanya menjadi manusia bodoh
A : lalu dimana jawaban itu berada?
B : dimana – mana.... jawaban itu ada disetiap hal didunia ini... terkadang dia ada ditengah jalan hingga kita bisa melihatnya dengan jelas, terkadang ia bersembunyi dan kita perlu melihatnya menggunakan hati kita, dan terkadang, kita mengabaikan jawaban itu hanya karena itu bukan jawaban yang kita inginkan atau karena kita tahu bahwa bukan hal yang mudah untuk menjawabnya....
A : mungkin itu berlaku untuk semua hal, tapi kita berbicara mengenai hati... mengenai perasaan kita..
B : apa yang membuat hati begitu berbeda ? kau tak bisa terus bersembunyi dalam tembokmu hanya karena tak ingin terluka... kau tak bisa terus berlari dan berjalan dalam jalur yang aman saja... untuk apa bersembunyi dalam tembok yang bahkan pondasinya rapuh dimana – mana? Untuk apa berlari jika kakimu telah letih untuk berlari ? untuk apa melindungi hati jika hanya akan membuat hati itu semakin rapuh?
A : “...“
B : jika kau memutuskan untuk berlari, jika kau memutuskan untuk bersembunyi, itu hakmu dan aku tak bisa berkata apa – apa... kembali, semua merupakan pilihan. Jika kau memilih itu, kau hanya harus membuat pilihanmu itu benar dan tak kau sesali. Hanya saja.... terkadang laut yang terlihat tenang, menyimpan lebih banyak misteri yang sering kali menyakitkan
B : apakah ada suatu hal didunia ini yang hanya memiliki satu sisi? Jika ada bahagia, maka ada sedih... ada saat terpuruk, ada waktu saat kita berjaya... begitu juga dengan mencinta. Memang ada saat ketika cinta itu melukai kita, tapi... saat cinta tersenyum dan bahagia bersama kita, saat itu adalah saat terindah di hidup kita
A : tapi untuk apa bertaruh mengenai hati kita? Untuk apa menyiksa diri dan terus hidup dalam ribuan pertanyaan dan impian yang silih berganti ?
B : apa yang salah dalam bermimpi? Apa yang salah dalam bertaruh ? seumur hidup kita akan selalu bertaruh... kita akan selalu dihadapkan pada pilihan... tugas kita hanya satu, memilih satu jawaban dan buat jawaban itu menjadi benar. Seumur hidup kita akan selalu bermimpi... dan dunia ini berkembang dari ribuan impian manusia... lalu apa yang salah dengan semua itu?
A : oke mungkin itu bukan hal yang salah, lalu bagaimana dengan pertanyaan – pertanyaan itu? Dengan semua “ bagaimana jika ... “, “ apa yang harus.. “ dan semua pertanyaan yang sering bermunculan dalam pikiran kita ? tak mungkin kan kita mengabaikannya ?
B : dijawab... jika kau hanya bertanya tanpa mencari jawaban, kau hanya menjadi manusia bodoh
A : lalu dimana jawaban itu berada?
B : dimana – mana.... jawaban itu ada disetiap hal didunia ini... terkadang dia ada ditengah jalan hingga kita bisa melihatnya dengan jelas, terkadang ia bersembunyi dan kita perlu melihatnya menggunakan hati kita, dan terkadang, kita mengabaikan jawaban itu hanya karena itu bukan jawaban yang kita inginkan atau karena kita tahu bahwa bukan hal yang mudah untuk menjawabnya....
A : mungkin itu berlaku untuk semua hal, tapi kita berbicara mengenai hati... mengenai perasaan kita..
B : apa yang membuat hati begitu berbeda ? kau tak bisa terus bersembunyi dalam tembokmu hanya karena tak ingin terluka... kau tak bisa terus berlari dan berjalan dalam jalur yang aman saja... untuk apa bersembunyi dalam tembok yang bahkan pondasinya rapuh dimana – mana? Untuk apa berlari jika kakimu telah letih untuk berlari ? untuk apa melindungi hati jika hanya akan membuat hati itu semakin rapuh?
A : “...“
B : jika kau memutuskan untuk berlari, jika kau memutuskan untuk bersembunyi, itu hakmu dan aku tak bisa berkata apa – apa... kembali, semua merupakan pilihan. Jika kau memilih itu, kau hanya harus membuat pilihanmu itu benar dan tak kau sesali. Hanya saja.... terkadang laut yang terlihat tenang, menyimpan lebih banyak misteri yang sering kali menyakitkan
Sebuah Tuangan Hati tentang Penyesalan
Terkadang, dalam gelap malam, sambil menatap cahaya lampu, pikirku berkelana tanpa arah. Menjelajahi dunia ketakutan, kekecewaan, kesedihan, kemarahan. Dan yang paling menyedihkan, ke dunia penyesalan.
Aku berharap, suatu saat aku mampu bangun dan memaafkan diriku sendiri. Namun faktanya, setiap hari aku terbangun dengan perasaan sesal untuk semua kesalahan yang ku lakukan di masa lampau.
Sulit rasanya untuk memaafkan diri sendiri. Self hipnotis, setiap saat mengatakan "semua orang pernah berbuat salah" didepan kaca tak membuat ini menjadi lebih baik. Masih dan masih ganjalan itu membebani hati ini.
Aku di masa lampau bukan aku yang sekarang atau pun aku di masa depan. Aku tahu itu. Tapi aku di masa depan tak akan bisa berkembang jika aku di saat ini tak mampu memaafkan aku di masa lalu.
Dan aku mencoba, mencoba untuk meeafkan diriku. Tapi tetap perasaan itu mencengkeramku.
Aku masih mencoba hingga detik ini.
Perlahan.
Baby step.
Memaafkan diriku.
Memberikan kesempatan untuk diriku menjadi lebih baik.
Aku masih berusaha.
Dan akan terus berusaha.
Aku berharap, suatu saat aku mampu bangun dan memaafkan diriku sendiri. Namun faktanya, setiap hari aku terbangun dengan perasaan sesal untuk semua kesalahan yang ku lakukan di masa lampau.
Sulit rasanya untuk memaafkan diri sendiri. Self hipnotis, setiap saat mengatakan "semua orang pernah berbuat salah" didepan kaca tak membuat ini menjadi lebih baik. Masih dan masih ganjalan itu membebani hati ini.
Aku di masa lampau bukan aku yang sekarang atau pun aku di masa depan. Aku tahu itu. Tapi aku di masa depan tak akan bisa berkembang jika aku di saat ini tak mampu memaafkan aku di masa lalu.
Dan aku mencoba, mencoba untuk meeafkan diriku. Tapi tetap perasaan itu mencengkeramku.
Aku masih mencoba hingga detik ini.
Perlahan.
Baby step.
Memaafkan diriku.
Memberikan kesempatan untuk diriku menjadi lebih baik.
Aku masih berusaha.
Dan akan terus berusaha.
Rabu, 09 Mei 2018
Pergilah (aku mohon)
Kau muncul sesuka hati
saat ku berfikir ku mampu tanpamu
ku coba menata uang hidupku
membangun tembok di setiap celah hatiku
namun kau mampu menembusnya
aku ingin kau pergi
aku tak ingin melihatmu lagi
berat bagiku mencoba bangkit dari lukamu dulu
aku tak mampu ku bisa bangkit lagi!
Ku mohon, pergilah
karena aku tak mampu mengusirmu
karena hati ini masih tertaut namamu
lenyapah dari hidupku!
tinggalkan gadis lemah ini dengan semua luka yang kau buat
biarkan aku menyembuhkan hatiku tanpamu
Kumohon...
saat ku berfikir ku mampu tanpamu
ku coba menata uang hidupku
membangun tembok di setiap celah hatiku
namun kau mampu menembusnya
aku ingin kau pergi
aku tak ingin melihatmu lagi
berat bagiku mencoba bangkit dari lukamu dulu
aku tak mampu ku bisa bangkit lagi!
Ku mohon, pergilah
karena aku tak mampu mengusirmu
karena hati ini masih tertaut namamu
lenyapah dari hidupku!
tinggalkan gadis lemah ini dengan semua luka yang kau buat
biarkan aku menyembuhkan hatiku tanpamu
Kumohon...
Langganan:
Postingan (Atom)